Setiap proyek konstruksi memiliki tantangan tersendiri, terutama saat mengangkat atau memindahkan material berat menggunakan crane. Kesalahan dalam menentukan kapasitas crane bukan cuma bisa bikin pekerjaan lambat, tapi juga berisiko tinggi terhadap keselamatan dan efisiensi proyek.
Lalu, bagaimana cara menentukan berapa ton crane yang dibutuhkan agar aman dan efisien? Mari kita bahas langkah-langkahnya dengan cara paling praktis.
1. Tentukan Berat Total Beban yang Akan Diangkat
Langkah pertama adalah mengetahui berat pasti material atau komponen yang akan diangkat.
Contohnya:
- Struktur baja kolom: 3 ton
- Tangki air atau silo: 10 ton
- Mesin industri: 15 ton
Jika material terdiri dari beberapa bagian, tambahkan semuanya, termasuk berat rigging seperti sling, hook, dan spreader beam. Selalu tambahkan faktor keamanan sekitar 10–15% dari total berat aktual untuk mengantisipasi ketidaktepatan perhitungan.
2. Tentukan Jarak Angkat (Radius Lifting)
Radius adalah jarak horizontal antara pusat putaran crane dan posisi beban. Semakin jauh radiusnya, semakin kecil kapasitas beban yang bisa diangkat oleh crane.
Misalnya:
Sebuah crane 25 ton hanya mampu mengangkat:
- 25 ton pada radius 3 meter
- Tapi hanya 10 ton pada radius 10 meter
Oleh karena itu, posisi crane di lokasi proyek harus diatur sedemikian rupa agar radius lifting sesingkat mungkin.
3. Tentukan Ketinggian Angkat
Selain radius, ketinggian juga berpengaruh terhadap kapasitas crane. Crane yang mengangkat beban tinggi membutuhkan stabilitas tambahan, karena perubahan sudut boom bisa menurunkan kemampuan angkat.
Contohnya:
- Pengangkatan di lantai dasar cukup crane 25 ton.
- Pengangkatan ke lantai 5 atau atap gedung bisa butuh crane 50 ton atau lebih.
Gunakan Load Chart dari setiap tipe crane untuk menyesuaikan radius dan tinggi terhadap kapasitas aman alat.
Baca Juga : Fungsi Load Chart dan Cara Menggunakannya pada Crane
4. Perhitungkan Kondisi Tanah dan Lokasi
Faktor lapangan sering kali diabaikan padahal sangat penting.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Kekuatan tanah di lokasi crane berdiri (apakah keras atau lunak)
- Kemiringan permukaan tanah
- Adanya halangan di sekitar area kerja seperti kabel listrik, bangunan, atau pohon.
Jika kondisi tanah lembek atau tidak rata, gunakan matras baja atau kayu keras untuk menopang outrigger crane agar tidak amblas.
5. Gunakan Rumus Dasar Estimasi Kapasitas Crane
Untuk perhitungan kasar, kamu bisa gunakan pendekatan sederhana:
Kapasitas_Crane=Berat_Beban×Faktor_KeamananKapasitas\_Crane = Berat\_Beban × Faktor\_KeamananKapasitas_Crane=Berat_Beban×Faktor_Keamanan
Contoh:
Jika beban 10 ton dan kamu ingin menambahkan 20% margin keamanan:
10 ton×1.2=12 ton10 \text{ ton} × 1.2 = 12 \text{ ton}10 ton×1.2=12 ton
Artinya, crane minimal 15 ton sudah cukup aman, karena crane di lapangan tersedia dalam kapasitas tertentu (5, 10, 15, 25, 50 ton, dst).
6. Cocokkan dengan Jenis Crane yang Tersedia
Setelah tahu kapasitas yang dibutuhkan, tentukan jenis crane yang paling sesuai:
| Jenis Crane | Keunggulan | Kapasitas Umum |
|---|---|---|
| Truck Crane / Mobile Crane | Fleksibel & mudah berpindah lokasi | 5–200 ton |
| Crawler Crane | Stabil di medan lunak, kapasitas besar | 50–600 ton |
| Rough Terrain Crane | Cocok untuk area proyek terbatas | 20–90 ton |
| All Terrain Crane | Kombinasi fleksibilitas & kekuatan | 50–500 ton |
Jika lokasi proyek di dalam kota (misalnya Jakarta, Bekasi, atau Depok), truck crane biasanya jadi pilihan paling efisien.
7. Tambahkan Margin Keamanan dari Load Chart
Setiap crane punya Load Chart resmi dari pabrikan yang menunjukkan kemampuan angkat pada berbagai posisi boom dan radius.
- Jangan gunakan crane di kapasitas maksimum chart
- Idealnya cukup di 80–85% kapasitas beban aman
Misalnya:
Crane 50 ton di chart bisa angkat 20 ton di radius 15 meter.
Maka gunakan maksimal 16–17 ton agar aman dan alat tidak cepat aus.
8. Konsultasikan ke Penyedia Crane Profesional
Jika masih ragu menentukan kapasitas yang tepat, kamu bisa konsultasi langsung dengan penyedia jasa sewa crane berpengalaman seperti Mandiri Crane.
- Mengirimkan teknisi survei ke lokasi proyek
- Menghitung kebutuhan lifting sesuai situasi lapangan
- Memberikan rekomendasi jenis crane paling efisien dan hemat
Dengan begitu, kamu bisa menghindari pemborosan biaya karena salah pilih kapasitas alat.
Kesimpulan
Menentukan kapasitas crane bukan sekadar memilih angka tonase terbesar, tapi menyesuaikan antara berat beban, radius, ketinggian, dan kondisi lapangan. Perhitungan yang akurat akan membuat pekerjaan lifting berjalan lebih cepat dan aman.
Untuk hasil yang optimal, percayakan pada penyedia profesional seperti Mandiri Crane, penyedia rental crane terbaik Jabodetabek yang siap membantu menghitung dan menyediakan alat sesuai kebutuhan proyek Anda.

























































