MANDIRI CRANE

CV Mandiri Crane menyediakan jasa rental crane murah & terbaik di Indonesia. Sewa mobil crane, truck crane, Crawler Crane, Tower Crane dengan unit lengkap, operator berpengalaman, serta harga terjangkau.

Mengenal Istilah Lifting Plan dan Pentingnya dalam Operasi Crane

Lifting Plan

Setiap proyek konstruksi yang melibatkan alat berat seperti crane, pasti membutuhkan perencanaan matang agar kegiatan pengangkatan (lifting) berlangsung aman dan efisien. Salah satu hal terpenting dalam tahapan tersebut adalah Lifting Plan, dokumen teknis yang berisi seluruh detail rencana pengangkatan.

Sayangnya, masih banyak orang yang belum memahami seberapa penting peran lifting plan dalam menjaga keselamatan kerja dan keberhasilan proyek. Padahal, tanpa perencanaan ini, risiko kecelakaan dan kerusakan material bisa meningkat drastis.

Apa Itu Lifting Plan?

Secara sederhana, Lifting Plan adalah rencana kerja detail yang menjelaskan bagaimana proses pengangkatan akan dilakukan. Di dalamnya terdapat informasi teknis seperti:

  • Jenis crane yang digunakan,
  • Kapasitas dan radius kerja,
  • Berat beban yang akan diangkat,
  • Posisi crane di lapangan,
  • Jenis sling dan rigging yang dipakai,
  • Arah gerak boom, hingga
  • Kondisi area kerja.

Lifting Plan disusun sebelum pekerjaan dimulai oleh tim teknis, safety officer, dan operator crane agar semua pihak memiliki panduan yang sama.

Mengapa Lifting Plan Sangat Penting

Lifting bukan pekerjaan biasa. Setiap kali crane dioperasikan, ada potensi bahaya yang bisa berdampak besar, baik pada pekerja, alat, maupun lingkungan sekitar. Lifting Plan membantu mengendalikan risiko tersebut dengan cara:

  1. Mencegah kecelakaan kerja, karena semua langkah sudah terencana.
  2. Menjamin keamanan beban, melalui perhitungan kapasitas dan sudut angkat.
  3. Meminimalkan kesalahan komunikasi, antara operator dan tim lapangan.
  4. Mempercepat waktu kerja, karena semua posisi dan urutan lifting sudah ditentukan sebelumnya.

Tanpa lifting plan, operator harus mengambil keputusan di lapangan tanpa referensi pasti  yang tentu berbahaya, apalagi untuk proyek besar.

Komponen Utama dalam Lifting Plan

Sebuah dokumen lifting plan yang baik setidaknya memuat:

1. Data Crane

Menjelaskan jenis, kapasitas, panjang boom, radius maksimum, serta kondisi alat sebelum digunakan.

2. Data Beban

Berat total beban, titik pusat gravitasi, dimensi, serta alat bantu angkat seperti hook atau shackle yang digunakan.

3. Sketsa Area Kerja

Diagram posisi crane, jalur pergerakan, arah angkat, serta jarak terhadap bangunan sekitar.

4. Rencana Rigging

Menentukan jenis tali sling, rantai, dan metode pengikatan sesuai standar keamanan.

5. Personel dan Tanggung Jawab

Menunjukkan siapa yang bertugas sebagai operator, rigger, signalman, hingga safety officer.

Pusat Sewa Crane & Rental Mobil Crane Terbaik di Indonesia

Proses Pembuatan Lifting Plan

Biasanya lifting plan disusun melalui beberapa tahap:

  1. Survey lokasi proyek, mengidentifikasi area kerja dan kondisi tanah.
  2. Menentukan jenis crane dan kapasitas yang sesuai.
  3. Menghitung radius dan tinggi pengangkatan.
  4. Menentukan titik aman pemasangan crane.
  5. Membuat gambar teknis dan dokumentasi pendukung.

Semua informasi ini akan diverifikasi oleh pihak safety sebelum alat dioperasikan.

Kesalahan Umum dalam Operasi Tanpa Lifting Plan

Masih banyak proyek yang melakukan pengangkatan tanpa perencanaan detail.
Beberapa kesalahan yang sering terjadi antara lain:

  • Menggunakan crane dengan kapasitas di bawah kebutuhan
  • Salah menempatkan crane sehingga radius terlalu jauh
  • Rigging tidak sesuai standar
  • Kurang komunikasi antara operator dan tim darat.

Akibatnya, beban bisa tidak stabil, sling putus, atau bahkan crane terguling, hal yang seharusnya bisa dihindari dengan perencanaan sederhana.

Peran Jasa Sewa Crane Profesional

Penyedia jasa sewa crane yang berpengalaman biasanya sudah memiliki standar kerja berbasis lifting plan.
Sebelum alat diturunkan ke lokasi, mereka melakukan pengecekan kapasitas, kondisi medan, dan titik kerja.

Salah satu perusahaan yang menerapkan standar ini adalah Mandiri Crane.

Bagikan
Scroll to Top