Menyewa crane bukanlah keputusan kecil baik untuk proyek konstruksi, industri, pergudangan, hingga instalasi mesin. Ketika Anda salah memilih jenis crane, kapasitas yang tidak sesuai, atau penyedia layanan yang kurang profesional, dampaknya bisa sangat besar. Pekerjaan terlambat, biaya membengkak, hingga risiko kecelakaan kerja.
Karena itu, sebelum menyewa crane, Anda wajib memastikan semua aspek teknis dan non-teknis sudah ditinjau secara matang. Artikel ini menyajikan checklist paling lengkap yang wajib Anda ikuti sebelum memutuskan penyedia sewa crane mana yang akan dipilih.
Checklist ini dirancang untuk membantu pemilik proyek, kontraktor, tim logistik, dan perusahaan industri agar bisa bekerja dengan lebih aman, efisien, dan hemat biaya.
1. Cek Kebutuhan Kapasitas Crane yang Tepat
Kesalahan paling umum adalah menyewa crane dengan kapasitas terlalu kecil atau terlalu besar.
Sebelum booking crane, Anda perlu mengetahui:
Berat beban yang akan diangkat
- Apakah bebannya 1 ton? 5 ton? 50 ton?
- Semakin akurat datanya, semakin tepat pilihan crane-nya.
Dimensi beban
Dimensi berpengaruh pada titik angkat, keseimbangan, dan model rigging.
Ketinggian dan jarak angkat (working radius)
Jika radius jauh, crane perlu kapasitas lebih besar.
Contoh:
Mengangkat beban 10 ton pada radius 20 meter tidak bisa menggunakan crane 10 ton. Mungkin dibutuhkan 40-50 ton tergantung tabel load chart.
Memilih kapasitas tepat akan menghemat biaya sekaligus menjaga keselamatan.
2. Tentukan Jenis Crane yang Sesuai Lokasi Proyek
Setiap crane punya fungsi berbeda. Berikut panduan singkat:
Truck Crane / Mobile Crane
Paling umum cocok untuk area perkotaan dan akses jalan ramai.
All Terrain Crane
Lebih fleksibel, bisa digunakan di medan berat maupun aspal.
Crawler Crane
Stabil untuk beban besar di tanah tidak rata; mobilisasi lebih lama.
Rough Terrain Crane
Dirancang untuk area proyek yang tidak beraspal.
Tower Crane
Untuk gedung tinggi dan pembangunan bertingkat.
Sebelum booking, pastikan jenis crane sesuai lokasi dan pekerjaan.
3. Pastikan Kondisi Lokasi Siap untuk Crane
Crane tidak bisa bekerja tanpa persiapan lapangan yang tepat.
Pastikan ini sudah dicek:
Akses jalan cukup?
Apakah crane 50 ton bisa masuk?
Bagaimana dengan trailer panjang?
Area kerja cukup luas?
Butuh ruang untuk outriggers atau crawler tracks.
Kondisi tanah / ground?
Tanah lunak berbahaya, harus diperkeras dulu.
Ada utilitas bawah tanah?
Pipa & kabel bawah tanah harus dipastikan aman.
Jika keraguan, minta penyedia crane untuk site visit sebelum bekerja.
4. Cek Sertifikasi Operator dan Rigger
Keamanan adalah prioritas utama.
Sebelum menyewa, pastikan penyedia crane menyediakan:
Operator bersertifikat resmi (SIO)
Operator tanpa lisensi meningkatkan risiko kecelakaan.
Rigger profesional
Rigger berperan penting dalam pemasangan sling, pengaturan beban, dan komunikasi dengan operator.
Pengawas K3 (jika pekerjaan kompleks)
Untuk operasi berat, wajib ada tim K3 yang mengawasi.
Operator berpengalaman dapat menyelesaikan pekerjaan 20–40% lebih cepat.
5. Minta Load Chart Crane yang Akan Digunakan
Load chart adalah dokumen yang menunjukkan:
- kapasitas angkat per sudut boom,
- kapasitas per radius,
- batas aman operational crane.
Load chart membantu memastikan crane bisa mengangkat beban Anda dengan aman. Penyedia crane profesional pasti dapat memberikan load chart sesuai unit yang akan datang.
Baca Juga : Fungsi Load Chart dan Cara Menggunakannya pada Crane
6. Cek Kondisi Crane dan Legalitasnya
Beberapa hal yang wajib diperiksa:
Masa berlaku KIR / testing alat
Crane harus lulus uji kelayakan angkat.
Maintenance record
Crane yang jarang diservis rawan breakdown.
Tahun pembuatan dan kondisi unit
Unit lebih baru biasanya lebih efisien & aman.
Foto crane sebelum mobilisasi
Untuk memastikan unit sesuai request.
Jangan ragu meminta foto, video, atau inspeksi langsung.
7. Pastikan Harga Sewa Sudah Termasuk Semua Biaya
Banyak klien awalnya terkejut karena ada biaya tambahan.
Pastikan Anda sudah mengecek:
- Harga sewa harian / jam kerja
- Biaya mobilisasi & demobilisasi
- Biaya overtime (OT)
- Biaya operator & rigger
- Biaya BBM
- Biaya pengamanan lokasi (jika diperlukan)
Penyedia profesional akan memberikan quotation transparan tanpa biaya tersembunyi.
8. Minta Penyedia Crane Menyiapkan Job Safety Analysis (JSA)
Dokumen ini berisi:
- langkah-langkah lifting,
- risiko yang mungkin terjadi,
- mitigasi bahaya,
- penanggung jawab setiap aktivitas.
Dengan JSA, tim proyek bisa bekerja lebih aman dan terkoordinasi.
9. Pastikan Ada Komunikasi yang Jelas Saat Pengerjaan
Crane hanya bisa bekerja efisien jika komunikasi lancar.
Pastikan:
- ada HT / radio komunikasi,
- ada signalman khusus,
- operator mengetahui jalur angkat,
- rigger mengikuti instruksi JSA.
Kesalahan komunikasi adalah salah satu penyebab lifting gagal atau miring.
10. Pilih Penyedia Crane yang Berpengalaman & Responsif
Tidak semua penyedia crane sama, Ada yang murah tapi layanan buruk. Ada juga yang mahal tapi lambat.
Gunakan penyedia crane yang:
- memiliki banyak kapasitas (5-500 ton)
- operator berlisensi
- fast response
- foto unit real
- menawarkan survey lokasi
- punya reputasi bagus
Untuk wilayah Jabodetabek, layanan profesional seperti Mandiri Crane bisa menjadi pilihan terbaik dengan unit lengkap, operator berpengalaman, dan harga transparan.
Kesimpulan
Menyewa crane membutuhkan persiapan matang, mulai dari menentukan kapasitas, memilih jenis crane, memastikan lokasi siap, hingga memeriksa operator dan dokumen legal. Dengan mengikuti checklist di atas, Anda dapat mengurangi risiko, menghemat biaya proyek, dan memastikan seluruh pekerjaan lifting berjalan aman dan efisien.
























































