Menghitung beban dan kapasitas crane adalah langkah paling penting sebelum melakukan pekerjaan pengangkatan (lifting). Kesalahan kecil dalam perhitungan dapat berakibat fatal. Boom patah, crane tumbang, beban jatuh, bahkan menyebabkan kecelakaan kerja yang sangat serius.
Karena itu, setiap proyek yang membutuhkan crane wajib memahami cara menghitung kapasitas yang aman. Artikel ini menjelaskan secara sederhana namun lengkap bagaimana menghitung beban, radius kerja, dan kapasitas crane agar lifting berjalan aman dan efisien.
Mengapa Perhitungan Kapasitas Crane Itu Penting?
Crane memiliki keterbatasan, meskipun terlihat besar dan kuat. Setiap crane memiliki:
- batas beban maksimum (max load)
- batas radius
- batas ketinggian boom
- batas sudut kerja
- batas konfigurasi outrigger
Jika lifting dilakukan tanpa perhitungan, risiko yang muncul antara lain:
- crane overload, crane miring atau boom patah
- beban jatuh, sangat berbahaya
- kerusakan alat, biaya perbaikan tinggi
- penundaan proyek
Perhitungan yang tepat memastikan operator dapat menentukan crane yang sesuai, bukan asal sewa berdasarkan perkiraan.
Komponen yang Harus Dihitung
Sebelum menghitung kapasitas crane, ada beberapa komponen yang wajib diketahui:
1. Berat beban utama
Misalnya: mesin 5 ton, panel precast 3 ton, genset 10 ton.
2. Berat tambahan (rigging gear)
Berisi:
- shackle
- wire sling
- chain block
- spreader beam
- hook block
Rata-rata rigging gear bisa menambah beban 100-500 kg tergantung jenis angkatannya.
3. Radius kerja (working radius)
Radius adalah jarak horizontal antara center crane ke titik beban.
Semakin jauh radius, semakin kecil kapasitas crane.
4. Sudut boom
Boom yang terlalu rebah (sudut kecil) akan mengurangi kapasitas.
5. Panjang boom yang digunakan
Semakin panjang boom, kapasitas semakin kecil.
6. Tabel Load Chart Crane
Load chart memberikan info:
- kapasitas angkat pada radius tertentu
- sudut boom
- panjang boom
- kondisi outrigger (full, half, retracted)
Tidak boleh menebak kapasitas crane tanpa melihat load chart.
Baca Juga : Fungsi Load Chart dan Cara Menggunakannya pada Crane
Rumus Dasar Menghitung Beban Total
Secara sederhana:
Beban Total = Beban Utama + Berat Rigging + Berat Hook Block
Contoh perhitungan:
-
Mesin: 6.000 kg
-
Rigging gear: 300 kg
-
Hook block: 500 kg
Total beban = 6.000 + 300 + 500 = 6.800 kg
Berarti crane minimal harus mampu mengangkat ≥ 7 ton pada radius yang digunakan
Cara Menghitung Berdasarkan Radius
Radius adalah faktor paling berpengaruh.
Contoh kasus:
Beban 7 ton akan diangkat pada radius 8 meter.
Lihat load chart crane 25 ton pada radius 8 meter, kapasitasnya misal:
Crane 25 Ton – Radius 8 m = Kapasitas 9 ton
Aman.
Namun pada radius 12 meter, kapasitas mungkin turun menjadi:
Crane 25 Ton – Radius 12 m = Kapasitas 5 ton
Artinya crane 25 ton tidak aman jika radius melebar 12 meter.
Karena itu operator harus selalu menghitung:
- posisi mobil crane
- jarak crane ke beban
- panjang boom
- sudut boom
Contoh Perhitungan Lengkap
Mari kita buat simulasi nyata di lapangan:
Data:
- Beban utama: 10 ton (10.000 kg)
- Rigging gear: 400 kg
- Hook block: 600 kg
- Total beban = 11.000 kg
- Radius kerja: 10 meter
- Boom: 20 meter
- Outrigger full
Masuk ke Load Chart Crane 50 Ton
Pada radius 10 meter, boom 20 m, kapasitas angkat misalnya:
-
Kapasitas: 12.5 ton
Karena beban total 11 ton < 12.5 ton → AMAN.
Namun pada radius 12 meter kapasitas mungkin hanya:
-
9.8 ton
Maka:
-
Beban 11 ton → TIDAK AMAN pada radius 12 meter.
Itulah sebabnya posisi crane harus ditentukan sebelum alat datang ke lokasi.
Faktor yang Mempengaruhi Kapasitas Crane
1. Radius semakin besar maka kapasitas semakin turun
Ini hukum dasar crane.
2. Boom semakin panjang maka kapasitas menurun
Panjang boom membuat momen beban lebih besar.
3. Permukaan tanah / matting
Jika tanah lembek, crane bisa miring → kapasitas tidak maksimal.
4. Posisi outrigger
Outrigger full extend = kapasitas maksimal.
Outrigger setengah = kapasitas berkurang signifikan.
5. Sudut boom
Semakin tegak boom → kapasitas besar.
Semakin rebah → kapasitas turun.
6. Angin
Angin kencang bisa mengganggu stabilitas, terutama boom panjang.
Kesalahan Umum di Lapangan
Berikut kesalahan yang sering terjadi:
Mengira crane “lebih besar pasti aman”
Padahal belum tentu aman jika radius melebar.
Tidak menghitung rigging gear
Banyak yang lupa bahwa sling dan shackle menambah beban.
Salah mengukur radius
Radius tidak diukur dari center turntable crane.
Tidak melihat load chart
Hanya menebak kapasitas berdasarkan tonase crane.
Tidak mempertimbangkan kondisi tanah
Tanah tidak stabil → kapasitas hilang 30–50%.
Tidak menghitung offset boom atau obstacle
Kadang boom harus dimiringkan karena gedung, sehingga radius membesar.
Tips Menentukan Crane yang Tepat
Agar lifting aman dan efisien, gunakan aturan berikut:
1. Beban total harus 20-30% lebih kecil dari kapasitas crane
Tambahkan safety margin.
2. Hitung radius paling jauh
Bukan radius ketika boom pertama diangkat.
3. Lakukan survey lokasi sebelum order crane
Idealnya dilakukan oleh rigger atau supervisor crane.
4. Pilih crane yang sesuai kebutuhan, bukan yang paling murah
Murah tapi tidak aman justru menimbulkan biaya lebih besar.
5. Gunakan penyedia crane profesional
Yang memiliki operator bersertifikat dan load chart lengkap.
Kesimpulan
Menghitung beban dan kapasitas crane bukan sekadar melihat angka tonase. Ada banyak faktor seperti radius, panjang boom, kondisi outrigger, hingga rigging gear yang wajib diperhitungkan. Dengan perhitungan yang tepat, pekerjaan lifting bisa dilakukan dengan aman, efisien, dan tanpa risiko kecelakaan.
Jika Anda membutuhkan layanan sewa crane 5-500 ton, survey lokasi, hingga konsultasi perhitungan kapasitas, Anda bisa menghubungi penyedia sewa crane profesional di Mandiri Crane.










































































