Dalam dunia konstruksi dan industri berat, crane berkapasitas besar seperti 200 ton dan 300 ton memainkan peran penting untuk pekerjaan pengangkatan yang membutuhkan kekuatan ekstra. Keduanya sering digunakan pada proyek skala besar seperti pembangunan gedung tinggi, instalasi mesin industri raksasa, pekerjaan jembatan, dan proyek infrastruktur strategis.
Namun, memilih antara crane 200 ton dan 300 ton tidak bisa hanya berdasarkan “mana yang lebih besar kapasitasnya”. Kedua crane ini memiliki fungsi, biaya, kelebihan, serta kebutuhan teknis yang berbeda.
Agar tidak salah memilih, berikut adalah perbandingan lengkap crane 300 ton dan crane 200 ton, sehingga Anda bisa menentukan mana yang paling efisien untuk proyek Anda.
Perbedaan Kapasitas dan Radius Kerja
Crane 200 Ton
- Kapasitas angkat maksimum 200.000 kg
- Cocok untuk pengangkatan berat menengah hingga besar
- Ideal untuk pekerjaan radius 10-25 meter
- Sering digunakan untuk pemasangan struktur baja gedung bertingkat, lifting mesin, hingga pekerjaan infrastruktur umum
Crane 300 Ton
- Kapasitas angkat maksimum 300.000 kg
- Didesain untuk pengangkatan super heavy atau radius yang lebih panjang
- Mampu bekerja stabil pada radius 20-35 meter atau lebih
- Umum digunakan untuk proyek besar seperti jembatan, infrastruktur energi, hingga konstruksi industri petrokimia
Kesimpulan
Jika beban Anda berada di bawah 150 ton dan radius tidak terlalu jauh, 200 ton sudah cukup. Namun jika beban mendekati batas atau radius kerja lebih jauh, 300 ton lebih aman dan efisien.
Perbedaan Ukuran Crane dan Konfigurasi Boom
Crane 200 Ton
- Biasanya menggunakan boom panjang 40-60 meter
- Tidak terlalu memakan ruang untuk assembly
- Setup lebih cepat
- Mobilisasi lebih sederhana
Crane 300 Ton
- Memiliki boom jauh lebih panjang: 60-80 meter atau lebih
- Membutuhkan area assembly lebih luas
- Harus menggunakan counterweight tambahan untuk stabilitas
- Banyak memerlukan unit trailer pendukung untuk membawa boom dan ballast
Kesimpulan
Jika lokasi proyek sempit atau akses terbatas, crane 200 ton lebih cocok. Jika proyek membutuhkan boom tinggi dan radius jauh, crane 300 ton menjadi pilihan ideal.
Perbedaan Harga Sewa
Harga sewa sangat memengaruhi keputusan pemilihan crane.
Estimasi harga sewa harian:
Crane 200 Ton
- Rp 20 juta – 35 juta / hari
- Mobilisasi Rp 30–70 juta (tergantung lokasi)
Crane 300 Ton
- Rp 35 juta – 60 juta / hari
- Mobilisasi: Rp 6-120 juta
Penyebab perbedaan harga:
- Ukuran dan berat unit
- Jumlah trailer pengangkut ballast
- Biaya operator dan engineer tambahan
- Kebutuhan rigger lebih banyak
Kesimpulan
Jika beban bisa diangkat oleh 200 ton, maka lebih hemat memakai crane 200 ton. Crane 300 ton hanya dipilih jika benar-benar diperlukan demi keselamatan dan efisiensi.
Kebutuhan Teknis dan Engineering Support
Crane 200 Ton
- Biasanya cukup dengan rigger standar
- Perhitungan load chart tidak terlalu kompleks
- Ground preparation tidak terlalu berat
Baca juga : Fungsi Load Chart dan Cara Menggunakannya
Crane 300 Ton
- Membutuhkan perhitungan teknis lebih rumit
- Wajib memakai engineer khusus crane
- Ground pressure jauh lebih besar
- Area kerja harus benar-benar stabil
Kesimpulan
Crane 300 ton memerlukan lebih banyak persiapan teknis, sehingga tidak cocok untuk proyek kecil atau dengan lahan terbatas.
Kesesuaian dengan Kondisi Lapangan
Crane 200 Ton cocok untuk:
- Pabrik / kawasan industri dengan area terbatas
- Pekerjaan rooftop equipment
- Pemasangan silo, tangki, atau mesin industri
- Proyek gedung bertingkat
- Lokasi kota seperti Jakarta, Bekasi, Depok, Tangerang
Crane 300 Ton cocok untuk:
- Pembangunan jembatan
- Konstruksi PLTU, PLTG, atau oil & gas
- Heavy lifting equipment di proyek energi
- Pengangkatan material raksasa dan struktur megaproject
Kesimpulan
Crane 300 ton digunakan untuk proyek skala besar yang membutuhkan kekuatan lebih. Sebagian besar proyek umum sudah cukup memakai crane 200 ton.
Mobilisasi dan Logistik
Crane 200 Ton
- Mobilisasi relatif cepat
- Biasanya membutuhkan 6-10 trailer pendukung
- Lebih fleksibel di jalan perkotaan
Crane 300 Ton
- Mobilisasi jauh lebih rumit
- Bisa membutuhkan 12-20 trailer untuk ballast dan perlengkapan
- Kadang memerlukan pengawalan khusus
- Perlu waktu lebih lama untuk setup
Kesimpulan
Crane 200 ton lebih efisien dan lebih mudah dibawa ke lokasi proyek, terutama di wilayah urban.
Mana yang Harus Anda Pilih?
Jawabannya tergantung beban, radius, kondisi lapangan, dan anggaran proyek.
| Kriteria | Crane 200 Ton | Crane 300 Ton |
|---|---|---|
| Kapasitas Angkat | Sedang–besar | Sangat besar |
| Radius Kerja | Menengah | Panjang |
| Harga Sewa | Lebih hemat | Lebih mahal |
| Mobilisasi | Lebih mudah | Kompleks |
| Medan Sempit | Lebih cocok | Kurang ideal |
| Proyek Mega | Kadang kurang | Sangat cocok |
Butuh Bantuan Memilih Crane yang Tepat?
Jika Anda masih ragu memilih crane yang paling cocok untuk proyek Anda, Mandiri Crane menyediakan layanan konsultasi gratis serta unit crane dari 5 ton hingga 200 ton lengkap dengan operator dan rigger profesional.

























































